Kecanggihan tekhnologi (selanjutnya sebut saja dengan IT) belakangan ini sulit dibendung dan rasanya bodoh sekali kalau mau membendung sebuah kemajuan. Kemajuan IT bisa membuat hal yang posistif untuk kebanyakan orang, bisa juga membuat orang miris akan kemajuan IT di muka bumi ini.
Dalam dunia bisnis dalam bidang travel, pengaruhnya ruar (2 x di atas luar) biasa. Ada yang tersenang-senang, namun banyak juga yang mikir 'ini ke depan gimana ya...'. Kemajuan dunia maya / internet adalah suatu hal yang membuat orang begitu mudahnya memesan tiket dan hotel di belahan dunia mana pun. Cukup klak sana klik sini, semua beres. Tak perlu lagi telepon repot-repot, ngantri giliran dilayani, bermacet-macetan, belum lagi resiko spion disamber orang, body mobil lecet disrempet dll. Luar biasa! Begitu mudahnya.
Namun sungguh cilaka, para supplier macam airlines dan hotel bisa langsung menjual produknya kepada user. Direct selling kerennya. Lalu fungsi sebuah perusahaan yang namanya travel agent/biro..bagaimana?
Yang enggak suka keadaan ini, silahkan cari bisnis lain. Yang suka rasanya harus berani invest atau melakukan inovasi kiri kanan. Harga? Rasanya pas kalau dibilang hancur-hancuran.
So...? Saya pikir, travel bisnis masih pantas hidup asalkan juga berani bermain dalam bidang dunia maya, berkonsentrasi dalam pembuatan tour-tour korporate, pembuatan / pengaturan event & meeting dan sejenisnyalah. Dalam hal ini, keliatannya dunia maya kaga akan sanggup memberikan pelayanan yang satu ini..karena rempotnya (1 x di atas repot) minta ampun. Sangat detail dan customized.
Jadi balik-balik, 'service' yang menentukan. Balapan dalam 'service'? Para rekan senior dan sejawat, mari kita bersaing dalam hal ini. Untuk hal ini, tak ada namanya travel besar dan kecil. Tergantung personnel-personnel nya. Yakin? PASTI. ATAP DUNIA senantiasa berusahan menggarap bisnis ON LINE BOOKING dan perbaikan untuk pelayanan incentive, meeting & event. Silahkan buka www.atapdunia.com, dengan keringat sendiri, lutut sendiri untuk bersaing ke depan. Yakin? Pasti cing!
Senin, 03 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
wah kalo seperti ini, jangan-jangan nanti travel memberlakukan service charge seperti di resto. Ato malah untuk tiket yang dianter kena delivery fee seperti pizza h** tuh... masih bisa bersaing ga ya harganya??
Rekan Rudy, terima kasih atas postingnya. Service fee merupakan sebuah sistem yang sudah banyak digunakan diberbagai negara. Indonesia memang termasuk negara yang baru akan menggunakan sistem ini. Jika ada waktu, bolehlah membaca postingan kami "TUHAN MUNGKIN MENCIPTAKAN ORANG INDONESIA BELAKANGAN'. Demikian, terima kasih. Salam ATAP DUNIA.
Posting Komentar